Medan, pelitaharian.id – Politisi Partai Nasdem Medan Antonius Tumanggor menilai revitalisasi Lapangan Merdeka merupakan salah satu wujud dari Kolaborasi Medan Berkah, yang menjadi janji dan tagline Bobby Aulia di Pilkada Medan 2019 lalu Figur Bobby dinilai menjadi sosok sentral sehingga revitalisasi Lapangan Merdeka bisa dengan cepat dilakukan.
“Sebagai warga Medan saya bergembira karena dengan revitalisasi itu fungsinya dikembalikan sebagai tempat bersejarah dan ruang terbuka hijau. Itu yang selama ini dituntut warga Medan,” kata Antonius Tumanggor kepada wartawan, Senin (26/9) di Gedung DPRD Medan.
Apalagi revitalisasi Lapangan Merdeka saat ini disertai pembangunan lahan parkir bawah tanah (basement). Disebutkan Antonius, Kota Medan sejak era Walikota Bachtiar Djafar dan Abdillah sudah menggagas pengadaan gedung parkir guna mengatasi kemacetan dan kepadatan parkir di inti kota. Namun gagasan tersebut tak bisa direalisasi oleh WaliKota Bachtiar Djafar dan Abdillah.baru saat ini bisa diwujudkan,” kata Antonius Tumanggor .
Dengan revitalisasi yang mengusung pendekatan history urban landscape dengan Konsep utamanya adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan konteks dinamika rancang kota kontemporer, Antonius optimis Lapangan Merdeka baru nantinya akan menjadi ikon kuat Kota Medan ke depannya.
Mengingat pentingnya revitalisasi Lapangan Merdeka ini diberhasilkan, anggota Fraksi P Nasdem.DPRD Medan ini meminta Wali Kota Bobby Nasution untuk lebih agresif menyuarakan hal-hal apa saja terkait revitalisasi, termasuk sumber anggaran, nilai anggaran, waktu pengerjaan dan teknis serta filosofi apa yang akan ditonjolkan dari keberadaan Lapangan Merdeka.
“Saya secara pribadi sebagai anggota dewan mengusulkan alangkah eloknya jika Pak Wali memaparkan progres revitalisasi Lapangan Merdeka bersama-sama DPRD Medan agar terlihat ke publik bahwa ada kolaborasi yang kuat untuk membangun Medan.
Menurutnya banyak hal yang harus diketahui dewan seperti perihal keberadaan pohon-pohon tua yang telah berumur ratusan tahun di areal lapangan Merdeka.
“Banyak konstituen saya yang bertanya mau diapakan Lapangan Merdeka itu, termasuk pohon yang ratusan tahun usianya apakah mau ditebang. Kita minta pohon tua itu punya nilai sejarah dan jangan ditebang,” tegasnya.
Pada prinsipnya, Antonius Tumanggor menyebut rekan-rekan di DPRD Medan mendukung revitalisasi Lapangan Merdeka sepanjang tidak menghilangkan nilai sejarah dan tetap menjadi paru-paru kota dan ada transparansi dalam pembangunannya. lanjutnya, revitalisasi ini mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter Lapangan Merdeka, termasuk mempertahankan keberadaan pohon-pohon tua di sana.
Wali Kota Medan Bobby Nasution sebelumnya telah mengungkapkan revitalisasi lapangan merdeka melengkapi penataan kawasan kota lama Kesawan.
Bobby berharap revitalisasi ini juga akan menciptakan keterhubungan antara Kesawan, Lapangan Merdeka, dan Stasiun Kereta Api.
“Persoalan parkir di kawasan tersebut terpecahkan melalui revitalisasi yakni dengan membangun tempat parkir terpusat di bawah tanah,” katanya.
Penulis: Arya
Editor: Cut Riri