Pendidikan, Budaya dan Spiritualitas

Jafaruddin: Segera Bentuk Tim Khusus Pengawasan Cegah Kluster di Sekolah Saat PTM

8
×

Jafaruddin: Segera Bentuk Tim Khusus Pengawasan Cegah Kluster di Sekolah Saat PTM

Sebarkan artikel ini

Medan, pelitaharian.id – Satgas covod-19 Sumut harus bentuk tim khusus pengawas untuk mengawasi kegiatan anak-anak tersebut selama di sekolah gun mencegah kluster di sekolah-sekolah saat PTM terbatas.   

“Mulai dari masuk, istirahat hingga pulang, harus diawasi tim khusus. Kalau tidak diawasi, bisa-bisa disiplin Prokes hanya dilakukan pada hari pertama. seterusnya mulai kendur, kalau tak diingatkan atau diawasi,” tegas anggota DPRD Sumut Jafaruddin Harahap kepada wartawan, menanggapi laporan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang ada 1000 lebih sekolah menjadi penularan Covid-19 sejak diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas  (Kemendikbudristek) RI   

Meski demikian, menurut Ketua DPW PPP Sumut ini, PTM terbatas tetap dilakukan dengan syarat protokol kesehatan harus sekolah-sekolah dikuatkan. “Untuk memastikan  itu,  penerapan prokes dengan benar, seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Ini semua harus ada pengawas dari Satgas Covid-19 di setiap sekolah,” ujarnya seraya menyebutkan, sekolah melaksanakan PTM mesti lebih diperketat.   

Anggota dewan dapil Sumut III Deliserdang ini juga menyebutkan, persoalan vaksinasi wajib bagi siswa yang telah memenuhi ketentuan, maupun guru dan itu menjadi syarat PTM. “Misalnya, siswa dan gurunya harus sudah vaksin. Hal-hal inilah yang mesti juga dipikirkan,” ujar Ketua IKA Unimed ini lagi.  

Disebutkannya, aturan soal PTM terbatas sudah dikeluarkan oleh Kementerian. Tinggal penerapan aturan tersebut benar-benar dikuatkan. “Suhu tubuh diperiksa saat masuk ke sekolah, cuci tangan, kalau sakit sebaiknya di rumah, jangan dipaksa ke sekolah,” ungkapnya.  

Namun, ditegaskannya, PTM terbatas jangan dijadikan utama model belajar bagi anak-anak sekolah. “Biarkan Orangtua dan siswa yang memilih, mau belajar secara daring atau tatap muka. Tatap muka jangan dilakukan setiap hari,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *