Wakil Rakyat

Mulia Rambe Kecewa dengan Petugas Haji dan Konsumsi di Tanah Suci

0
×

Mulia Rambe Kecewa dengan Petugas Haji dan Konsumsi di Tanah Suci

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Medan, H. Mulia Asri Rambe, SH alias Bayek didampingi istri yang menunaikan ibadah haji di Kloter 6, berbicara kepada wartawan saat tiba di Asrama Haji Medan, Senin (10/7). (pelitaharian.id/istimewa)

Medan, pelitaharian.id – Anggota DPRD Medan, H. Mulia Asri Rambe, SH mengaku kecewa, karena para petugas haji tidak maksimal menjalankan tugasnya.

Para petugas yang direkrut oleh Kemenag RI ternyata tidak maksimal dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya untuk melayani jemaah di tanah suci dan terkesan membiarkan.

‘’Kita kecewa, petugas haji yang tugasnya melayani jemaah terlalu sibuk dengan urusan pribadi masing-masing. Petugas haji itu melayani jemaah yang berhaji, terutama jemaah lansia,’’ ucap Mulia Asri Rambe alias Bayek juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Bayek menyampaikan rasa ketidakpuasannya atas konsumsi yang didapat selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

‘’Selama di tanah suci, kami menilai konsumsi yang didapat tidak memenuhi standar gizi,’’ sebut Bayek yang berangkat haji bersama istri di Kloter 6 Embarkasi Medan saat tiba di Asrama Haji, Senin (10/7).

“Disana ada namanya dalam istilah kita, rumah makan siang malam. Artinya makanan yang tidak habis pagi dikasih untuk makan malam,” cetusnya.

Bayek juga menyebutkan kalau ibadah haji adalah ibadah fisik yang membutuhkan kekuatan fisik dan harus mengkonsumsi makanan baik bergizi untuk menambah kekuatan fisik.

“Jadi untuk kedepannya, saya berharap kepada pihak penyelenggara haji yang ada di tanah suci agar di perbaiki, jangan terulang kembali kejadian seperti ini,” ujarnya.

Dicontohkan Bayek, konsumsi makanan yang dikonsumsinya disana, seperti orang yang tidak ikhlas memberi makanan kepada orang.

“Pagi makan nasi kuning pakai tempe, siang dan sore itu juga, bagaimana mau menambah tenaga untuk melaksanakan ibadah haji yang membutuhkan kekuatan fisik,” ungkapnya.

Lanjut Bayek menyebutkan, adapun lauk pauk yang diberi kepada jemaah disana cara memasaknya tidak sempurna.

“Jangankan yang omak-omak lansia yang muda dan sehat walafiat saja dari hari kehari kekuatan fisiknya akan terus melemah jika di kasih makan kayak gini,” ucapnya.

Tidak sampai disitu, Bayek juga mengatakan MoU antara pihak terkait Indonesia dengan pihak konsumsi yang ada di tanah suci benar-benar ditaati.

“Akibatnya disana banyak yang muntah-muntah sakit dan diinfus karena sakit tidak makan,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *