Perayaan natal tahun 2020 dan tahun baru 2021 di DPRD Sumut hanya dihadiri beberapa anggota dewan, Sabtu (16/1/2021). |
MEDAN, Pelitaharian.id – Perayaan Natal 2020 dan syukuran Tahun Baru 2021 keluarga besar DPRD Sumut yang digelar, Sabtu malam (16/1/2021) di Aula Gedung Dewan, hanya dihadiri 6 dari 35 anggota dewan yang beragama Kristen, tapi tidak mengurangi makna dan suka cita natal bagi ummat Kristen yang berada di lingkungan dewan.
“Perayaan Natal tahun 2020 ini nyaris tidak jadi diadakan, karena para wakil rakyat enggan jadi panitia. Mungkin karena situasi Covid-19 sedang mewabah. Jadi saya berfikir, kalau semua enggan jadi panitia, tentunya saya sendiri akan jadi ketua panitia,” ujar Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting.
Pada acara perayaan Natal 2020 dan syukuran Tahun Baru 2021, Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting mengajak 100 anggota dewan untuk tetap “merangkul” wartawan dan menjadikannya sebagai mitra kerja yang strategis, karena wartawan bisa juga sebagai penentu “hitam-putihnya” kinerja legislatif maupun eksekutif. “Sudah sering diingatkan, wartawan itu banyak membantu menyampaikan kinerja dewan ke masyarakat. Tanpa ada wartawan, rakyat tidak tahu apa saja yang dikerjakan dewan. Ayo rangkul wartawan khususnya yang bertugas di lembaga legislatif ini,” ajak Baskami.
Ditambahkan Baskami, beberapa hari lalu pihaknya sudah bertemu dengan para wartawan yang bertugas di lingkungan dewan. Banyak masukan dan usulan disampaikan yang tujuannya bermuara kepada peningkatan kinerja dewan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.”Wartawan itu jangan dimusuhi dan jangan pernah alergi terhadap mereka. Para politisi bisa menjadi besar dan dikenal oleh publik, tentu tidak lepas dari peran wartawan dan media massanya. Jadi mari kita bekerja sama dengan media untuk membangun daerah ini,” tegas Baskami.
Perlu diketahui, tandas politisi PDI Perjuangan ini, anggota dewan atau biasa disebut parlemen salah satu tugasnya untuk berbicara membela dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Jadi kalau ada anggota dewan tidak pernah berbicara, berarti kurang memahami fungsinya sebagai parlemen. “Berbicaralah untuk rakyat dan sudah ada disediakan tempatnya, salah satunya media massa atau online. Jangan sekali-kali alergi terhadap wartawan,” tegas Baskami sembari menambahkan, dirinya menjadi anggota legislatif ini tidak terlepas dari dukungan dan pemberitaan media massa.
Sambutan Baskami Ginting ini untuk menindaklanjuti gencarnya pemberitaan di media massa, terkait dengan minimnya anggota dewan melakukan komunikasi dengan wartawan, karena dari 100 anggota DPRD Sumut, hanya 10-15 persen yang aktif menyampaikan informasi dan berkomunikasi.
Padahal 100 anggota dewan memiliki tunjangan komunikasi sebesar Rp21,6 miliar setiap tahunnya dialokasikan di APBD Sumut. Perinciannya setiap anggota dewan memperoleh “jatah” sebesar Rp18 juta/bulan atau Rp216 juta/tahun, yang kegunaannya untuk biaya pulsa hp (handphone), biaya komunikasi dengan rakyat, publikasi dan lain sebagainya. Namun kenyataanya, dari 100 anggota dewan, hanya 10-15 persen yang melakukan komunikasi, publikasi dan sosialisasi terkait kinerjanya melalui media massa. Selebihnya mempublikasikannya melalui akun facebooknya maupun instagramnya. (cut)