Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Panja Mafia Tanah DPR RI Akan ‘Panggil’ Menteri ATR/BPN Bahas HGU PT BUK

3
×

Panja Mafia Tanah DPR RI Akan ‘Panggil’ Menteri ATR/BPN Bahas HGU PT BUK

Sebarkan artikel ini
Ketua DPC Projo Karo Karo Lloyd Reynold Ginting SP menyerahkan dokumen/berkas terkait konflik tanah masyarakat petani dengan PT BUK di Puncak 2000 Siosar, kepada Ketua Panja Mafia Tanah Komisi II DPR RI Dr Junimart Girsang. (foto/ist)
Ketua DPC Projo Karo Karo Lloyd Reynold Ginting SP menyerahkan dokumen/berkas terkait konflik tanah masyarakat petani dengan PT BUK di Puncak 2000 Siosar, kepada Ketua Panja Mafia Tanah Komisi II DPR RI Dr Junimart Girsang. (foto/ist)

Medan, pelitaharian.id – Ketua Panja Mafia Tanah Komisi II DPR RI Dr Junimart Girsang SH MBA MH menegaskan,  pihaknya segera ‘memanggil’ Menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang)/Badan Pertanahan Nasional) untuk membahas HGU (Hak Guna Usaha) PT BUK (Bibit Unggul Karobiotek) yang sedang berkonflik dengan masyarakat petani di Puncak 2000 Siosar, Kecamatan Tigapanah, Karo.  

Penegasan itu diungkapkan Junimart Girsang saat memimpin  RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan DPC Projo (Pro Jokowi) Karo Lloyd Reynold Ginting SP dan perwakilan masyarakat petani Puncak 2000 Siosar, Selasa (7/9) di ruang rapat Komisi II DPR RI Senayan  Jakarta membahas konflik masyarakat petani dengan PT BUK terkait lahan di Puncak 2000 Siosar.  

Rapat Panja Mafia Tanah ini dihadiri anggota Komisi II yang juga anggota Panja, Prasetyo Hadi, Ir  Irwan Ardy Hasman, Drs Y Jacki Uly MH,  Komarudin Watubun, SH MH, Ir H Endro Suswantoro Yahman MSc, Ir Hugua, Ihsan Yunus, Agung Widyantoro SH MSi, Teddy Setiadi SIKom dan Drs H Guspardi Gaus  MSi ini juga sepakat menyurati Panglima TNI, guna menindak tegas oknum TNI yang ikut terlibat dalam konflik tanah dimaksud.  

“Panja Mafia Tanah perlu segera menyurati Panglima TNI agar menindak oknum aparat yang ikut terlibat dalam konflik tanah dimaksud. Perlu digarisbawahi,  aparat tidak boleh menakut-nakuti masyarakat. Negara Indonesia negara hukum, semuanya harus diselesaikan dengan aturan hukum yang ada,” tegas Guspardi Gaus.   

Begitu juga anggota Panja Mafia Tanah Endro S Yaman mengatakan, masalah konflik tanah masyarakat dengan PT BUK harus segera diselesaikan, karena persoalannya sudah sangat serius. Apalagi sudah terjadi perusakan pagar pembatas lahan masyarakat yang diduga dilakukan kelompok preman yang dibackup oknum aparat.  

“Seluruh masukan dan laporan yang disampaikan masyarakat bersama Ketua DPC Projo Karo akan kita tindak-lanjuti dan apabila ada lagi  bukti-bukti  tambahan yang belum disampaikan,  segera diserahkan setelah RDP ini ditutup, agar bisa kami telaah dalam rapat tertutup nantinya,” tegas Junimart sebelum menutup RDP.  

Sebelumnya,  Lloyd Reynold Ginting dalam paparannya dihadapan Panja Mafia Tanah Komisi II DPR RI menegaskan,  bahwa PT BUK mengklaim areal pertanian  masyarakat masuk dalam kawasan HGU-nya, sehingga tidak segan-segan merusak/membongkar pagar/plank  pembatas areal pertanian masyarakat tanpa izin, dengan  menggunakan  sekelompok pemuda.  

Padahal persoalan tersebut, tambah Lloyd, masih  dalam tingkat banding, karena masyarakat menggugat pembatalan HGU PT BUK ke PT TUN (Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara). Tapi pada 27 Agustus 2021, sekelompok pemuda  melakukan perusakan terhadap pagar pembatas areal pertanian masyarakat.   

Bahkan, tandas Lloyd, Bupati Karo Corry S Sebayang telah menyurati Direktur PT BUK untuk menghentikan sementara seluruh kegiatannya di Puncak 2000 Siosar, sampai adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.Tapi ternyata tidak diindahkan, terbukti sampai saat ini perusahaan besar itu masih melakukan aktivitas di Siosar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *