MEDAN, pelitaharian.id – Debat publik pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan pada Jumat malam, 8 November 2024, di Four Points by Sheraton, Jalan Gatot Subroto, Medan, menjadi ajang yang menarik perhatian. Dengan tema besar “Mensejahterakan Masyarakat dan Pembangunan Daerah Kota Medan,” debat ini mengundang diskusi hangat mengenai masa depan kota ini.
Panelis yang hadir terdiri dari berbagai tokoh ahli, seperti Prof. Kusbianto (Mantan Rektor Universitas Darmawangsa), Assoc. Prof. Zainuddin (Dosen FH UMSU), Faisal Marawa (Dosen FISIP USU), Truli Okto Purba (Jurnalis), dan Agussyah R. Damanik (Mantan Ketua KPU Medan), yang memberikan pertanyaan dan pandangan kritis kepada para calon.
Tiga pasangan calon yang berlaga dalam debat ini adalah:
Nomor urut 1: Rico Tri Putra Bayu Waas dan Zakiyuddin Harahap
Nomor urut 2: Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani
Nomor urut 3: Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis
Pada kesempatan tersebut, pasangan calon nomor urut 1, Rico Tri Putra Bayu Waas (Rico Waas) dan H. Zakiyuddin Harahap (Zaki), memaparkan visi mereka untuk memberdayakan pedagang pasar tradisional melalui pemanfaatan teknologi digital. Dalam sesi tanya jawab, Rico menekankan pentingnya pelatihan bagi pedagang pasar agar mereka bisa memanfaatkan era digitalisasi ini secara maksimal.
“Kami akan melatih pedagang pasar tradisional agar mereka bisa berjualan secara online maupun offline, memanfaatkan berbagai platform digital untuk memasarkan produk mereka,” ujar Rico yang disambut sorakan meriah dari para pendukungnya.
Tak hanya itu, pasangan Rico-Zaki juga mengusulkan agar produk-produk dari pedagang pasar tradisional lebih mudah masuk ke platform marketplace. “Kami ingin memastikan bahwa produk UMKM lokal bisa lebih mudah dipasarkan dan lebih diprioritaskan di marketplace, sehingga mereka bisa bersaing dengan produk luar,” tambah Rico.
Lebih lanjut, pasangan ini mengusulkan penerapan economic forecasting, yang memungkinkan pedagang untuk memprediksi tren ekonomi masa depan. Dengan menggunakan sistem digital, pedagang dapat mengetahui produk apa yang akan laris, dan mereka bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan daya saing.
“Strategi ini akan mempermudah masyarakat Medan untuk berdagang, karena mereka bisa berkompetisi secara global dan menjual produk mereka dengan lebih efektif,” jelas Rico.
Acara debat yang berlangsung lancar dan damai ini dihadiri oleh kedua pasangan calon lainnya, Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani (nomor urut 2), serta Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis (nomor urut 3). Pendukung masing-masing pasangan turut memberikan semangat dengan yel-yel yang bergema di lokasi, tanpa melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh KPU Medan.
Debat ini menjadi momentum penting dalam Pilkada Medan 2024, yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Masyarakat Kota Medan semakin penasaran dengan visi dan misi para calon yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi kota mereka.