Medan, pelitaharian.id – Sebagai upaya dalam mewujudkan program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution khususnya pemberdayaan UMKM, Kelurahan Masjid Kecamatan Medan Kota melaunching program Sakasanwira Mesra (Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan Masjid Raya) di pelataran parkir Masjid Raya Al -Mashun, Selasa (22/08/2023).
Program Sakasanwira Mesra ini diluncurkan Camat Medan Kota Raja Ian Andos Lubis. Hadir Ketua BKM Masjid Raya Al- Mashun H Ulumuddin Siraj, Perwakilan Dinas Pariwisata dan Perwakilan Satpol-PP Kota Medan dan Lurah Masjid Syawaluddin serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Camat Medan Kota Raja Ian Andos Lubis mengungkapkan adanya Sakasanwira Mesra ini para pelaku UMKM diharapkan dapat naik kelas sebagaimana program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution. Artinya program Sakasanwira ini selain pemberdayaan UMKM juga merupakan pembenahan kawasan heritage.
“UMKM yang naik kelas itu ada ciri khasnya baik itu kualitas produknya, pelayanannya sistem manajemennya maupun kebersihannya. Untuk itu seluruh pedagang yang tergabung dalam Sakasanwira Mesra harus dapat mengikuti aturan yang ada termasuk norma karena berjualan di lingkungan Masjid Raya Al Mashun,” jelasnya.
Menurut Raja Andos, Masjid Raya ini merupakan ikon dan objek wisata di kota Medan. Pastinya banyak turis lokal dan turis mancanegara berkunjung kesini, untuk itu para pelaku UMKM harus bisa menjaga dan menunjukkan seperti apa wajah kota Medan.
“Kita juga berharap nantinya pelaku usaha dapat mengikuti pelatihan berbahasa inggris sederhana. Sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke wilayah ini. Mari kita tunjukkan bahwa Sakasanwira Mesra ini merupakan pelaku UMKM yang naik kelas,” Ungkap Camat Medan Kota.
Kepada para pelaku usaha Raja Ian Andos berharap agar dapat mengikuti aturan yang diminta oleh BKM Masjid Raya Al Mashun dimana diwaktu adzan berkumandang agar dapat menghentikan aktifitas jual beli. Selain itu pakaian pelaku usaha juga harus menutup aurat serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita meminta apa yang menjadi permintaan BKM masjid dapat diikuti oleh seluruh pelaku UMKM yang tergabung dalam Sakasanwira Mesra,” Sebut Raja Andos.
Sebelumnya Lurah Masjid Syawaluddin menjelaskan Program Sakasanwira Mesra yang diluncurkan ini berawal dari lokasi masjid raya yang strategis. Artinya lokasi ini menjadi salah satu ikon kota Medan, dimana terletak diantara masjid raya, taman Sri Deli dan lokasi Sakasanwira Mesra juga tidak jauh dari Istana Maimun.
“Lokasi Sakasanwira Mesra ini merupakan segitiga emas yang terletak diantara Masjid Raya, Taman Sri Deli dan Istana Maimun, meskipun Istana Maimun bukan terletak di Kecamatan Medan Kota. Ini yang menjadi dasar terwujudnya program Sakasanwira Mesra,” Jelas Lurah.
Menurut Lurah, karena berada di lokasi heritage program Sakasanwira Mesra ini diwujudkan sekaligus dengan pembenahan kawasan heritage seperti yang telah ditetapkan Bobby Nasution dalam program prioritas.
“Program Sakasanwira Mesra ini selain pemberdayaan UMKM juga untuk pembenahan kawasan heritage. Program ini melibatkan 28 pelaku UMKM,” Sebutnya.
Sementara itu Ketua BKM Masjid Raya Al Mashun Ulumuddin Siraj menyambut baik dan mendukung adanya Sakasanwira Mesra ini. Diharapkan para pedagang dapat memahami bahwasanya berjualan di lingkungan masjid sehingga jika adzan berkumandang dapat menghentikan aktifitas jual beli.
“Saya mendukung program Sakasanwira Mesra ini. Kami berharap pedagang dapat mengikuti aturan yang diminta oleh BKM yakni berhenti sebentar jika adzan berkumandang dan menjaga kebersihan. Kami juga berharap dapat ikut terlibat didalam program tersebut dengan berjualan cendramata,” Sebutnya.
Salah satu pelaku UMKM yang tergabung dalam Sakasanwira Mesra, Rani mengaku adanya program ini usahanya mulai mengalami kemajuan. Hal ini dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang dan membeli.
“Kami berharap kedepannya melalui program Sakasanwira Mesra ini pelaku UMKM dapat naik kelas. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution atas programnya,” pungkasnya.