Sidikalang, pelitaharian.id – Memperingati 17 Tahun Hari Anti Tambang, Yayasan Diakonia Pelangi Kasih dan Petrasa bersama petani dari wilayah lingkar tambang menggelar pameran foto daya rusak tambang dan produk-produk pertanian.
Pameran digelar di sepanjang jalan depan Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang, Rabu 31 Mei 2023.
“Pameran foto bertujuan untuk menarik perhatian warga Dairi dan media yang melintas di sepanjang jalan Sisingamangaraja di depan Gedung Nasional,” kata Devi Sianipar, ketua panitia.
Mereka memamerkan foto-foto kerusakan lingkungan akibat pertambangan beserta korban tambang, dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Ada juga foto-foto hasil pertanian dan usaha-usaha ekonomi kreatif masyarakat di lingkar tambang.
“Kami menyebutnya foto-foto ekonomi tanding” ujar Devi.
Petrasa yang hadir ambil bagian dalam kegiatan memamerkan hasil pertanian mereka, seperti kopi organic D’ Pinagar.
Sedangkan yayasan Diakonia pelangi Kasih (YDPK) bersama petani gambir Desa Bongkaras mempromosikan hasil pertanian khas Bongkaras yaitu Gambir dengan produk turunannya teh gambir dan juga katekin.
Kepada wartawan, kelompok Ina gambir mengaku bertani gambir mampu menghidupi kebutuhan mereka.
Saat ini mereka khawatir dengan kehadiran perusahaan tambang di daerahnya, karena akan merusak tanah mereka dan berdampak kepada pertanian Gambir.
Jarak desa mereka disebut sangat dekat dengan pusat tambang PT. DPM
Senada dikatakan Tioman Simangunsong, pengusaha bubuk bandrek bermerek Mak Janti.
Tioman mengaku khawatir tidak bisa berjualan bandrek lagi jika tanah di Kecamatan Silima Pungga-pungga rusak akibat pertambangan.
“Sebagian besar bahan dasar bandrek ini dari desa-desa sekitar Silima Pungga-pungga,” kata Tioman.
Dia khawatir kehadiran tambang akan merusak pertanian.