Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Premanisme ‘Caplok’ Lahan Perum PWI, Puluhan Wartawan Rapat Akbar

2
×

Premanisme ‘Caplok’ Lahan Perum PWI, Puluhan Wartawan Rapat Akbar

Sebarkan artikel ini

Puluhan wartawan tergabung dalam PWI melakukan rapat akbar membahas masalah pencaplokan lahan kavling di Kompleks Perumahan PWI.


MEDAN, Pelitaharian.id
– Puluhan wartawan tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumut rapat akbar, Sabtu sore (23/1/2021), karena adanya premanisme dalam ‘pencaplokan’ lahan kavling Kompleks Perumahan PWI di  Desa Sampali Percut Sei Tuan Deliserdang.

Rapat akbar tersebut dipimpin Ketua PWI Sumut H Hermansjah dan Sekretaris Edward Thahir,  membahas aksi preman yang semakin berkuasa merampas dan mencaplok lahan kavling di kompleks Perumahan PWI tersebut.

Dalam rapat tersebut terungkap, sekelompok preman ‘mencaplok’ lahan kavling pada Blok B-15 milik Nizam wartawan yang juga Kepala Biro Harian Waspada di Rantau Prapat. Di atas lahan tersebut, para preman tersebut sudah memasang batu untuk membangun rumah, tanpa sepengetahuan pemilik lahan.

Karena itu, puluhan wartawan kompleks Perumahan PWI Sampali sepakat menghentikan aksi premanisme terhadap lahan kompleks PWI tersebut dengan mengusirnya dari lahan tersebut yang selama ini digarap sekelompok orang yang tidak dikenal.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan pemilik lahan kompleks perumahan PWI itu, melaporkan aksi premanisme itu ke pihak kepolisian (Polrestabes Medan dan jajarannya), tapi sampai rapat akbar digelar, belum ada tanggapan termasuk layanan pengamanan dari pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut.

“Kita berharap masalah ini segera diselesaikan, agar tidak berlarut-larut, karena ada kekhawatiran akan terjadi bentrok, jika pihak kepolisian tidak segera mengatasinya, karena para preman itu sepertinya tidak perduli dan terus melakukan aksinya mendirikan bangunan sampai 60 persen, meski sudah dilapaorkan ke kepolisian,” ujar Hermansjah.

Dilaporkan Berulangkali
Upaya melaporkan tindakan premanisme itu, menurut Edward Thahir, sudah berulangkali, bahkan secara kelembagaan PWI Sumut sudah berkoordinasi langsung dengan Polsek Percut Sei Tuan. “PWI Sumut sudah berkoordinasi dan berharap Polrestabes Medan mengambil langkah tegas membasmi preman tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, dua anggota keluarga wartawan pemilik kavling di Komplek Perumahan PWI Sampali, juga sudah melapor ke pihak kepolisian atas tindakan premanisme yang sangat meresahkan di kawasan tersebut. Keduanya adalah Suriati Ginting yang melapor ke Polsek Percut Sei Tuan, akibat tindakan para preman yang terus melakukan pemerasan.
Kemudian, Alfian, yang melapor ke Polrestabes Medan akibat tindakan para preman yang mencoba merampas lahannya dan terakhir laporan Nizam melaporkan ke Polrestabes Medan.
“Kami dan teman teman wartawan warga komplek merasa kecewa atas layanan pengamanan pihak kepolisian ini. Padahal, tindakan para premanisme sudan sangat meresahkan. Apakah polisi menunggu kami bentrok dan bunuh-bunuhan dengan para preman?” tandas Hermansjah. (cut)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *