Bupati bersama Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Bate meninjau lahan kawasan pengembangan tambak udang di Gampong Paya Dua kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, Kamis 28/1.
“Kita telah turun mengecek persiapan lahan. Jika lahan sudah clean and clear, pembangunan kawasan udang akan segera dimulai. Bisa di Paya dua dan bisa juga di kecamatan lainnya. Terpenting saat ini persiapan lahan,” kata Bupati Rocky kepada wartawan, Senin (1/2/2021) terkait peninjauan kawasan Udang di Paya Dua Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur.
Bupati mengaku optimistis program ini akan sukses jika masyarakat ikut berpartisipasi dalam program nasional ini. Maka dengan itu pihaknya saat terus melakukan upaya pendekatan dengan sosialisasi program gemilang ini kepada masyarakat.
“Secara lahan 10.000 ha sudah sangat siap, sekarang hanya menunggu MOU dengan masyarakat bagaimana skema yang dikelola nantinya, mulai dari pengelolaan hingga pembagian hasil. Skema ini akan kita sampaikan kepada masyarakat secara jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih saat program sudah berjalan,” tandas Rocky.
“Kita juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa kehadiran pemerintah dalam progres ini bukan untuk menyelesaikan konflik sosial masyarakat tapi untuk mewujudkan pembangunan tambak udang. Paling penting program ini bisa membangkitkan ekonomi ummat,” ungkap Rocky.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP M.Tahang mengaku pihaknya juga serius mendampingi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk pembangunan program Kawasan Udang. “Jika dilihat progres persiapan lahan sudah maksimal, namun hanya pola dan skema kerja mungkin harus lebih di perjelas kembali kepada masyarakat, salah satunya pola bagi hasil. Upaya ini terus kita lakukan dengan mendengar langsung apa saja yang disampaikan masyarakat dan mengatur pola kerja yang baik tentunya,” kata Tahang.
Diakuinya, secara teknis kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sampai saat ini belum ada masalah, Kementerian tentunya akan segera berkerja jika semua persiapan lahan sudah siap.
“Pola yang dipakai akan ditindaklanjuti . Intinya masyarakat akan membentuk koperasi dengan maksud untuk memadukan lahan warga menjadi satu. Jika sudah menjadi koperasi akan menjadi satu klaster baru yang pengelolaannya bisa dilakukan dengan mudah. Jadi di sana tidak muncul konflik sosial,” pungkas M.Tahang seraya mengaku dalam waktu dekat BPBAP akan segera berkantor di kabupaten Aceh Timur dalam upaya mempercepat proses pembangunan kawasan udang ini. (Mukhsin)