Foto: Aliran Air Limbah berwarna Hitam dan bau menyengat mengalir ke lahan warga. (Pelitaharian/H.Guntur)
|
LIMA PULUH – Limbah yang diduga berasal dari pabrik perkebunan kelapa sawit PT KG, masuk ke areal perladangan sawit milik warga yang menggenangi sedikitnya kurang lebih 5 hektar lahan perkebunan kelapa sawit warga di Dusun 5 Desa Kwala Gunung,Kecamatan Datuk Lima Puluh,Batu bara.
Menurut kepala lingkungan dusun 5 Sunarno, Minggu (20/12/2020) limbah berasal dari parit pembatasan antara perkebunan dengan perkampungan yang berisi limbah,tanggul parit pembatas tersebut jebol sehingga limbah masuk ke areal perkebunan sawit milik warga.
Masih menurut Sunarno terjadinya jebol tanggul tersebut sudah terjadi sekira sebulan yang lalu,mesti sudah ada nya pihak perkebunan yang berkordinasi namun hingga saat ini masalah tersebut belum terselesaikan.
Akibat nya para petani yang lahan perkebunan kelapa sawitnya,terkena aliran limbah berwarna hitam dan sebarkan aroma tak sedap tersebut menjadi kesulitan dalam melakukan panen buah Sawit ,akibat limbah menggenangi perkebunan mereka.
Mereka berharap agar perkebunan dapat segera menyelesai kan persoalan limbah yang melimpah areal perkebunan warga.
“Segeralah diperbaiki tanggul yang jebol tersebut,agar kami para petani dapat melakukan panen buah Sawit dengan mudah”, harap Sunarto.
Sementara itu menurut Plt Kepala dinas Lingkungan hidup Kabupaten Batubara, Azhar saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan lanjutan dari anggota dilapangan.
Bahkan dirinya sudah memerintahkan anggota lapangan menyusun laporannya terkait limbah tersebut masih dalam proses laporannya.
“Nantinya Lingkungan hidup Kabupaten Batubara akan meminta pihak perkebunan untuk mengetes limbah tersebut atau kah berbahaya atau tidak,jika limbah tersebut berbahaya maka pihak perkebunan harus melakukan ganti rugi terhadap yang terdampak dari limbah tersebut”,ungkap azhar dari sambungan telpon kepada Pelitaharian.id. (GUS)