Bupati Karo Terkelin Brahmana mengapresiasi rencana digelarnya “Ungkapkan Rasa dan Ingatan Karya Cipta Djaga Depari (XXXIII) tahun sebagai komponis nasional asal Tanah Karo. |
KABANJAHE, Pelitaharian.id – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH mengapresiasi rencana digelarnya “Ungkapkan Rasa dan Ingatan Karya Cipta Djaga Depari (XXXIII) Tahun sebagai komponis nasional asal Tanah Karo.
Hal ini dikemukakan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH melalui zoom meeting yang dihadiri oleh Brigjen Pol Ricky Wakanno Ginting, Budi Suranto Bangun, SH, MH Drs Hansen Sinulingga, tokoh masyarakat Karo Herri Ketaren, Kadis Bapeda Ir Nasib Sianturi, Kadis Pendidikan DR Eddi Surianta Surbakti, M.Phd, Kadispora Robert Billy Peranginangin, Kabid Pemasaran dan Promosi Budaya Parawisata Bartolemeus Barus, Selasa (19/1/2021) di ruang KCC Kantor Bupati Karo Kabanjahe.
“Sangat wajar, komponis Djaga Depari setiap tahunnya diangkat kepermukaan untuk diingat dan dikenang lewat “Ungkapkan Rasa dan Ingatan Karya Cipta Djaga Depari (XXXIII) Tahun sebagai komponis nasional asal Tanah Karo”, ujar Bupati Karo.
Dalam hal ini, ujar Terkelin, Pemkab Karo siap berkolaborasi dengan cipil sociate bersama stakeholder mendukung untuk menumbuh-kembangkan motivasi mengajak para kaum suku karo dan khususnya kaum milineal, harus tahu sepak terjang Djaga Depari bidang musik pada era zamannya.
Untuk itu, ungkapan rasa rindu dan ingin melihat karya karya Djaga Depari di era 80-an cukup populer dan masih disukai hingga sekarang. Apalagi lirik lagu menciptakan rangkaian kata menggugah hati dan pikiran sehingga ketertarikan animo masyarkat Karo ingin mendengarkan musiknya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan DR Eddi Surianta Surbakti, M.Phd sangat setuju salah satu putra Karo Djaga Depari pada zamannya berpotensi bidang seni musik sebagai pakar, diangkat ke permukaan, guna mengingat “Ungkapkan Rasa dan Ingatan Karya Cipta Djaga Depari (XXXIII) Tahun”.
Sementara Brigjend Pol Ricky Wakanno Ginting sependapat dengan Pemkab Karo, bahwa budaya Karo harus dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman.”Meski bukan asli suku Karo, tapi saya sudah bagian dari kehidupan suku Karo, sebab semasa menjabat Kapolres Tanah Karo 2006 – 2007 , jujur saya tertarik dan bangga bagian dari suku Karo. Kemudian pada tahun 2017 saya ditabalkan menjadi marga Ginting,”ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Drs Hansen Sinulingga, pihaknya sangat mengapresiasi Bupati Karo yang selalu peduli dan mau bekerjasama untuk mengangkat budaya Karo. “Motivasi dan edukasi Pemkab Karo ini yang diharapkan setiap masyarakat sebagai tolak ukur dalam menghargai para pahlawannya yang telah berjasa bagi perjuangan suku Karo,” ujarnya. (al)